Mampukah Madrasah Menjadi Model Pendidikan Bermutu ?

Mampukah Madrasah Menjadi Model Pendidikan Bermutu ?

19 November 2024 16:09

Jakarta (GUPPI), – Madrasah dan pondok pesantren di Indonesia telah berkembang sedemikian cepat sejalan dengan program Pemerintah untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk semua. Dunia madrasah sejak tahun 1990-an setelah masuk dalam Sistem Pendidikan Nasional secara perlahan namun pasti mampu memberikan tawaran alternatif kepada masyarakat suatu model pendidikan umum berciri khas Islam.

Itu salah satu issu yang berkembang dari diskusi yang dilakukan oleh DPP GUPPI pada Kamis, 14 November 2024, sekaligus sebagai refleksi akhir tahun terkait dengan dunia pendidikan Indonesia saat ini seiring dengan pergantian kepemimpinan nasional.

Imam Tholkhah, Ketua Dewan Pakar DPP GUPPI menyoroti keberadaan madrasah sebagai lembaga pendidikan bercirikhas Islam yang terus tumbuh dan maju sejalan dengan dinamika perubahan masyarakat Indonesia.

“Madrasah dan pondok pesantren di Indonesia telah berkembang dan berubah sedemikian cepat. Dunia pendidikan Islam melalui madrasah sejak tahun 1990-an secara perlahan namun pasti mampu memberikan tawaran alternatif kepada masyarakat model pendidikan umum berciri khas Islam,” kata Imam Tolkhah.

Menurut Imam, saat ini hampir tidak ada lagi perbedaan atau gap antara sekolah dan madrasah. Kalaupun ada namun tidak lagi seekstrim dulu.

“Madrasah saat ini sudah relatif sejajar dengan sistem sekolah dan tetap konsisten mengikuti kebijakan dari kementerian yang menangani pendidikan, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” tambah Imam.  

Imam juga menunjukkan bagaimana umat Islam serius menangani madrasah, hal ini terlihat sejumlah madrasah yang justru lebih unggul dibanding dengan sekolah.

“Pendirian madrasah model dan madrasah Insan Cendekia sebagai madrasah unggulan di Kementerian Agama menjadi sebuah praktik baik dari model pendidikan Islam. Dunia pesantren juga mulai berkembang dengan adanya UU No. 18 tahun 2019 tentang Pesantren sebagai wadah pengelolaan pendidikan Islam dan penyelenggara pendidikan keagamaan khas Islam,’ ujar Imam Tolkhah yang pernah menjadi anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Namun demikian, ia juga mengakui bahwa masih banyak madrasah dan pondok pesantren yang mutunya rendah dan perlu ditingkatkan standar mutunya, baik dari segi penguatan sistem pembelajaran maupun penguasaan dunia teknologi Informasi dan komunikasi.

“Secara umum madrasah dan pondok pesantren sudah mengembangkan model pendidikan yang bermutu, namun demikian masih banyak madrasah yang belum dikelola secara serius dan menjadi model pendidikan agama yang bermutu, terutama terkait dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi. Termasuk juga kemampuan coding yang diwacanakan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat ini”, imbuh Imam Tolkhah.

GUPPI Akan Proaktif.

Sementara itu, Ketua Umum DPP GUPPI Fasli Jalal menyatakan tentang perlunya GUPPI untuk terus proaktif dalam merespon perkembangan dunia pendidikan.

“Insya Allah DPP GUPPI akan proaktif merumuskan mekanisme birokrasi yang mendukung dan menguatkan pelaksanaan Birokrasi Pendidikan Transformatif, baik itu kepada Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi,” kata Fasli Jalal.

Karena itu dirinya mendukung agar dilakukan penguatan pada otonomi pendidikan di tingkat satuan pendidikan dengan konsep Manajemen Berbasis Sekolah dan Otonomi Kampus untuk Perguruan Tinggi.

“Sekolah, madrasah dan perguruan tinggi harus diberi tanggung jawab untuk terus mengembangkan kemampuannya, termasuk juga dalam manajemen keuangannya, sehingga mereka bisa merencanakan apa yang mereka inginkan untuk membuat sekolah atau madrasah mereka unggul dan hebat,” tambah Fasli Jalal yang juga Rektor Universitas YARSI Jakarta.

Karena itu ia mendukung rencana Pemerintah untuk mengembangkan program sekolah unggul di setiap daerah agar masyarakat mudah mengakses pendidikan yang bermutu.

“Pemerintah perlu melakukan kajian kebijakan dan regulasi serta perumusan standar sekolah unggul dengan mengidentifikasi dan mendata satuan-satuan pendidikan berbasis keuanggulan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat yang saat ini sudah dianggap bagus. Jadi Pemerintah tidak perlu membuat sekolah unggul yang baru”, ungkap Fasli Jalal.

Ia juga menyatakan bahwa DPP GUPPI berharap ada sejumlah sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang menjadi unggulan di masa depan.

“Kita akan membentuk satuan tugas untuk merumuskan standar pendidikan berbasis keuanggulan, baik keunggulan akademik maupun keuanggulan non akademik. Ada banyak madrasah, sekolah dan pondok pesantren GUPPI yang bisa diarahkan untuk menjadi program unggulan sesuai dengan kemampuannya,” kata Fasli Jalal.  

Artikel Terkait

Komentar (0)

Komentar tidak ditemukan