
GUPPI Milad ke-75. Siap Meneruskan Perjuangan KH Ahmad Sanusi
08 Maret 2025 23:39
Jakarta, guppi.or.id – Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam (GUPPI) memasuki usia ke 75. Untuk memperingati kelahirannya, DPP GUPPI mengadakan Tasyakuran di Kampus Universitas Yarsi Jakarta, Senin sore, 3 Maret 2025.
Acara tasyakuran selain dihadiri oleh para Pengurus DPP GUPPI, tamu undangan, juga tampak sejumlah anak yatim yang akan menerima santunan sekaligus Buka Puasa Bersama. Tak lupa ada Profesor Thib Raya yang memberikan santapan rohani menjelang buka puasa.
Ketua Umum DPP GUPPI Fasli Jalal dalam sambutannya mengatakan bahwa ulang tahun GUPPI yang ke-75 ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah.
“Ulang tahun GUPPI yang ke-75 pada hari ini sebenarnya adalah ulang tahun yang sangat bersejarah. Waktu menerima rencana awal mengenai peringatan ini, saya juga agak kaget, karena ini adalah sebuah peristiwa besar. Bayangkan sebuah organisasi sosial bisa bertahan, berkembang dan mudah-mudahan reborn dalam usia yang ke-75,” kata Fasli Jalal.
Untuk itu ia meminta agar GUPPI terus berkhidmat untuk kemajuan pendidikan Indonesia dan umat Islam yang kita cintai seperti yang telah dirintis oleh KH Ahmad Sanusi, pendiri GUPPI.
“Ini adalah rahmat dari Allah swt yang harus kita syukuri. Dan tentu salah satu cara mensyukuri adalah tetap bertekat untuk mengembangkan dan membuat organisasi ini makin bermakna, baik kepada para stakeholders pendidikan Islam maupun masyarakat banyak. Termasuk juga dalam konteks membantu meningkatkan mutu pendidikan di negara kita tercinta ini,” tambah Fasli Jalal, yang juga menjadi tuan rumah acara tasyakuran ini. Saat ini dirinya masih menjabat sebagai Rektor Universitas Yarsi Jakarta.
Fasli berharap agar langkah awal ini dapat memacu GUPPI menjadi lebih baik sehingga masyarakat makin mengenal lagi keberadaan GUPPI.
“Karena itu kita mencoba ini sebagai check the waves. Ini adalah acara pertama dari serangkaian acara yang sudah disiapkan yang mudah-mudahan nanti makin lama makin bergelombang dan mungkin di pertengahan atau di ujung tahun nanti kita bisa menggetarkan bahwa inilah GUPPI di ulang tahun yang ke-75,” kata Fasli Jalal, yang juga seorang dokter.
Untuk memajukan pendidikan Islam di Indonesia, ia kembali mengajak semua pihak dapat bermitra dengan GUPPI untuk bersama-sama melakukan usaha pembaruan sesuai dengan perkembangan zaman.
“Jadi ini kita anggap sebagai pemanasan di dalam upaya membawa kembali semangat berGUPPI ini dari semua stakeholders kita. Kita juga mengajak mitra-mitra baru kita untuk bergabung, karena kita melihat adanya kesamaan visi misi dan juga kegiatan bekerja sama yang egaliter, tanpa kehilangan identitas,” Ungkap Fasli Jalal.
Dalam kesempatan Tasyakuran Milad GUPPI ini Fasli Jalal menegaskan komitmen DPP GUPPI untuk meneruskan perjuangan mulia yang telah dibangun oleh KH Ahmad Sanusi dan para tokoh Islam terdahulu.
“Kita berjanji dan bertekat untuk meneruskan perjuangan dari KH Ahmad Sanusi. Kita masih bisa menunjukkan apapun yang terjadi kita tetap bisa bekerja di grass root untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan Islam di Indonesia. Karena itu terima kasih banyak teman-teman atas semangat GUPPI yang luar biasa, kekeluargaan yang luar biasa dan semangat volunterism, kesukarelawanan, yang saya lihat jarang kita dapatkan di dalam kondisi sekarang ini,” ungkap Fasli mengakhiri sambutannya.
Sementara itu Sekretraris Jenderal DPP GUPPI Rusydi Zakaria, dalam laporannya menyampaikan tentang rangkaian kegiatan Milad GUPPI 2025.
“Dalam rangka Milad GUPPI ke-75 akan dilakukan Silaturahmi Nasional Ormas Islam yang mengelola lembaga pendidikan Islam, khususnya yang tergabung di MUI. Melalui silaturahmi ini diharapkan dapat disampaikan bagaimana praktik baik (best Practice) dari setiap ormas Islam dalam mengelola pendidikan Islam,” kata Rusydi Zakaria.
Selain itu, akan diberikan GUPPI Award bagi Tokoh dan Praktisi Pendidikan di lingkungan GUPPI untuk mengapresiasi mereka yang telah melakukan berbagai karya dan inovasi dalam memajukan lembaga Pendidikan GUPPI.
“Kita akan memberikan GUPPI Award bagi tokoh dan praktisi pendidikan di lingkungan GUPPI yang selama ini telah menjadikan madrasah, sekolah dan pondok pesantren GUPPI, bisa unggul dan bersaing di masyarakat”, tambahnya.
Ia menyatakan bahwa pada akhir tahun 2024 GUPPI telah melakukan Refleksi Pendidikan Indonesia 2024 untuk melihat kondisi pendidikan di Indonesia dan apa peran yang bisa dimainkan oleh GUPPI.
“Pada akhir tahun 2024 kita melakukan Refleksi Pendidikan Nasional untuk melihat bagaimana kondisi pendidikan Indonesia dan apa kontribusi GUPPI untuk membangun pendidikan yang lebih baik dan lebih kompetitif. Salah satu arahan dari Ketua Umum agar GUPPI membuat langkah-langkah kongkrit agar madrasah, sekolah dan pondok pesantren GUPPI dapat menjadi unggulan di lingkungannya masing-masing”, tutur Rusydi Zakaria yang juga dosen di Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidyatullah Jakarta.
Rusydi juga melaporkan bahwa sejumlah pengurus DPP GUPPI telah melakukan napak tilas ke Sukabumi, tempat KH Ahmad Sanusi dan 350 tokoh Islam melahirkan GUPPI tahun 1950 yang lalu.
”Beberapa waktu lalu beberapa pengurus DPP GUPPI telah melakukan Napak Tilas ke Sukabumi, tempat lahirnya GUPPI tahun 1950. Dan ini akan ditindaklanjuti lagi dengan program lain pada bulan Juli 2025 bersamaan dengan acara Haul KH Ahmad Sanusi. Selain itu, pada tanggal 19 April 2025 akan diadakan Silaturahmi Ormas Islam di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok”, imbuh Rusydi.
Seperti diketahui, GUPPI lahir tanggal 3 Maret 1950 di Sukabumi Jawa Barat dengan nama “Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam” disingkat GUPPI, dilahirkan oleh 350 tokoh Islam dalam pertemuan yang dipimpin oleh KH. Ahmad Sanusi. KH Ahmad Sanusi yang menjadi Pahlawan Nasional merupakan tokoh sentral pendirian GUPPI dan kemudian menjadi Ketua Umum GUPPI yang pertama.
Dalam Muktamarnya pada penghujung tahun 90-an, nama GUPPI dirubah menjadi “Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam” dengan singkatan tetap GUPPI. Perubahan kata “Gabungan” dengan “Gerakan” dan kata “Perbaikan” dengan “Pembaruan” pada dasarnya tidak bersifat substantif dan tidak merubah tujuan dan cita-cita dasar GUPPI untuk melakukan revitalisasi, perbaikan dan pembaruan pendidikan Islam. (Tim Media GUPPI).